Rap jalanan papan atas bertabur talenta besar kancah musik rap.
The Chronic
Dr. Dre
19
The Chronic yang bermandikan G-funk—subgenre hip-hop Pantai Barat yang Dr. Dre ciptakan dengan mengoptimalkan beberapa suara paling funky dan inovatif dari masa remaja dan dewasanya—turut didukung oleh sekumpulan rapper muda bertalenta yang sedang naik daun, yang, pada saat itu, memiliki hasrat yang sama besarnya untuk mencapai puncak popularitas—termasuk, tentunya, Snoop Dogg muda.
“Rasanya seperti tegang di studio. Ada Bloods di sini dan Crips di sana. Namun, [semua] itu menambahkan kreativitasnya.”
Dr. Dre
Album ini, dinamai dari ganja berkualitas tinggi pada masanya, berisi potongan karya kompetitif (“Deeez Nuuuts”, “Stranded on Death Row”), penggambaran nyata kehidupan para rapper muda nan gigih (“Let Me Ride”, “Nuthin’ But a ‘G’ Thang”), serta renungan tentang bahaya kehidupan jalanan dan juga rasa solidaritas dalam komunitas Kulit Hitam (“Lil’ Ghetto Boy”, “A N***a Witta Gun”). Semua itu tak bisa disangkal juga disertai dengan porsi misogini yang tidak sedikit (“Bitches Ain’t Shit”, dan beberapa trek lainnya). Namun, The Chronic di saat itu—sampai saat ini—adalah segalanya yang membuat Death Row Records yang legendaris menjadi dikenal (baik dan buruknya) oleh khalayak sebagai penghasil rap jalanan papan atas serta inkubator bagi beberapa talenta yang paling berkesan dalam sejarah rap.