Ia bersuara lewat ketulusan & satir—dan menantang Anda untuk temukan perbedaannya.
79
Ada pengingat sekaligus selebrasi yang tersirat di alam mimpi Lana Del Rey tentang Hollywood dan The Hamptons—bahwa tempat-tempat ini dapat terasa begitu kosong dan hampa. Jail namun realistis, Norman F*****g Rockwell! menawarkan perspektif tentang aturan-aturan mengenai keaslian dalam berkarya, dari seorang seniman dengan reputasi sering melanggarnya. Ia menghadirkannya lewat ketulusan sekaligus satir, dan menantang Anda untuk menemukan perbedaannya.
Lagu di akhir album, "hope is a dangerous thing for a woman like me to have - but I have it", dikemas seperti suatu pengakuan—narasi sudut orang pertama, reflektif, dan diiringi dengan piano nan sederhana—tetapi juga terasa sinematik dan flamboyan, berkat jalinan referensi atas Sylvia Plath dengan anekdot dari kehidupannya sendiri yang membuat pendengar bertanya-tanya: apa yang benar-benar nyata? Kala ia mengulangi frasa "a woman like me", rasanya seperti suatu sindiran: ia menghabiskan 10 tahun terakhir dengan mencampurkan berbagai persona—sosok yang terasingkan dan idola pop, sosialita dan penyihir, gadis pin-up dan penyair, pendosa dan orang suci—dan membiarkan semua identitas ini jadi perdebatan. Di sini, ia menyuarakan sesuatu yang lebih lantang: satu-satunya yang lebih berbahaya dari perempuan yang kompleks adalah perempuan yang pantang menyerah.
"Ia sungguh misterius. Saya merasa seperti paham apa yang ia bicarakan … tetapi kemudian saya hampir merasa seperti saya tidak mengerti."