Cetak biru bagi dominasi musik pop abad ke-21.
55
Ketika Rihanna merilis ANTI, tak butuh waktu lama bagi dunia untuk menyadari bahwa ini bukanlah Rihanna yang selama ini kita kenal. Setelah meninggalkan label lamanya dan tak lagi mengandalkan formula komersial—yang ia sempurnakan sejak debutnya pada tahun 2005—untuk mencetak hit, ia seolah terbebas dari ekspektasi, merdeka untuk mengembangkan karakternya sendiri, dan leluasa untuk mendefinisikan ulang bagaimana palet sonik pop modern seharusnya terdengar.
“ANTI adalah album pertama yang saya kerjakan tanpa terburu-buru. [Ini] sudah pasti adalah album terfavorit saya yang pernah saya buat.”
Evolusi Riri dimulai dengan vokal yang lebih masif dan berani—dari curahan hati yang terdengar via pesan suara larut malam yang dibumbui wiski dalam “Higher” hingga suara sensualnya dalam cover Rihanna untuk “New Person, Same Old Mistakes” milik Tame Impala. Ia dengan bangga merayakan akar identitas Karibia-nya dalam “Work”, menghadirkan ketegasan seorang perempuan dalam “Needed Me”, dan memamerkan sisi erotisnya di “Sex With Me”. Ia juga menggali dan memberi sentuhan baru bagi genre-genre lainnya, antara lain dengan menyajikan doo-wop era '50-an di “Love on the Brain” serta memanifestasi Prince dalam balada bernuansa power pop era '80-an, “Kiss It Better”. Semua ini dikemas dalam nuansa yang sangat modern dan benar-benar berbeda—sebuah cetak biru bagi dominasi pop abad ke-21.